Tuesday, August 22, 2006

Penulis Baru....Minggiiiiiiiiiiiir!!!

"Aduh!!!! Sulit sekali menulis!!" Demikian keluhan salah satu temanku saat dia ingin menulis sebuah cerita.

"Wah, mereka kan penulis besar, pantes dong kalau kita kalah dalam lomba menulis itu," yang ini salah satu ungkapan pesimis dari temanku saat karyanya tidak menang dalam sebuah lomba.

Tapi, apa benar, karena kalah senior dan karena kita penulis pemula, maka karya kita kalah oleh para penulis senior yang lebih berpengalaman.

Saya jadi ingat pernah membaca wawancara yang dilakukan sebuah media internet dengan Ratih Kumala, pemenang 3 Lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2003.
Saat itu, Ratih bukanlah siapa-siapa. Karyanya yang berhasil menjadi juara ke-3 pada lomba menulis itu merupakan karyanya yang pertama berjudul "Tabula Rasa".

"Yang jelas senang. Nggak nyangka bisa menang, apalagi dengan saingan yang lebih berpengalaman di bidang nulis. Sedang aku, terdengarpun nggak. Kadang-kadang bertanya-tanya sendiri juga; kok bisa ya aku menang?" jawab Ratih saat ditanya bagaimana rasanya bisa memenangkan lomba menulis novel Dewan Kesenian Jakarta.

Ratih sendiri juga tidak secara khusus mempersiapkan novel tersebut untuk diperlombakan di lomba menulis novel DKJ itu.

Awalnya, Ratih menulis novel itu tanpa motivasi apapun. Hanya karena ingin menulis, maka Ratih mulai menulis. Perlahan-lahan, dengan tekad yang kuat, Ratih melalui segala proses dalam penulisan novel Tabula Rasa tersebut selama 1 tahun 8 bulan. Saat menyelesaikan novel itu, Ratih meminta teman-temannya untuk membaca dan memberikan komentarnya. Di saat itulah ada seorang temannya yang menyarankan agar mengikutsertakan "Tabula Rasa" ke Lomba Menulis Novel DKJ dan akhirnya novel tersebut berhasil keluar sebagai juara 3.

Nah, siapa yang bakal menyangka kalau Ratih yang bukan siapa-siapa dan tak punya karya apapun bisa keluar sebagai juara 3 di lomba menulis bergengsi yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta.

Jadi, bukan karena senior atau kenyang pengalaman menulis yang menentukan, tetapi lebih kepada bagus tidaknya karya kita yang akan menentukan.

Ratih sudah membuktikan bahwa dia bisa!! Sekarang.... giliran kamu!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home